Jangan Transaksi Ke Manusia Coba Transaksi Sama Allah

 


Kebanyakan orang dalam hal apapun sukanya transaksinya sama manusia. 

Mau beli rumah atau mobil ya yang disiapkan DPnya. Super percaya kalau usia bakal lama. Rela meninggalkan harga diri sampai utang bertahun-tahun. Bahkan berpuluh tahun. Kalau mati gimana?  Meninggalkan utang khan? Padahal kita nggak tahu kapan dan dimana maut menjemput. Apalagi tidak tetap pendapatannya, tapi pengeluarannya tetap.

Ditambah dijebak riba, pasti jadi raib (hilang) berkah dan bisa jadi macet dan diambil tu asetnya beneran karena nggak bisa bayar angsuran. Plus gara-gara riba, diperangi Allah dan Rasul, hadeh pasti kalah, lemah dan kita tak berdaya. Makanya benar, riba si ngeri banget.

Ada orang, mau beli rumah. Harga 350 juta. Sudah kasih uang muka 16 juta. Sudah mencicil 2,6 juta tiap bulannya. 15 tahun lagi. Udah kita hampir sudah bayar 1,5 tahun lebih, artinya 18 Bulan, eh rumah belum bisa ditempati. Belum dibangun. Inden. Sudah keluar tuh hampir 62 juta lebih, tapi ya gitu, belum dikasih apa-apa. Cuma janji dari developernya.

Stop and think. Berhenti dan pikir baik-baik. Tuh mobil yang pertama, harga aseli hanya 180 juta. Tapi dengan sistem riba, lancar bayar DP sampai anguran 5 juta per Bulan, total semuanya 325 juta. Hampir untung penyedia riba seharga mobilnya. Apalagi pas di tahun kelima, harganya pasti nggak utuh dan sudah jatuh.

Wah, gimana ya hidup keseharian dengan utang? Nggak setahun, tapi bertahun-tahun bahkan berpuluh tahun. Tanya aja mereka, gimana gedubrak-dubruknya.

Hidup merdeka itu tanpa utang. Betul apa betul. Nggak ada cicilan, nggak ada angsuran. Mau atau mau?

Kalau hidup bisa sederhana, mau nabung, insyaallah bisa tuh kebeli cash dengan harga lebih murah, bebas riba, asalkan simpen duitnya disiplin dan istiqomah. Harus konsisten-persisten maka hasilnya jadi paten dan permanen.

Kalo mau beli rumah atau mobil atau pengen apapun coba sekarang mindsetnya jangan langsung transaksi sama manusia. Transaksi dulu sama Allah. Pemilik dunia, termasuk isinya. Disana ada banyak mobil. Sejatinya Allah yang miliki. Begitu juga tanah dan bumi. Allah adalah pemilik tunggal sejati, dan bisa banget kita mudah mewarisi. Asal Allah menghendaki.

Coba deh, percaya sama Allah, transaksi sama Allah, dan Allah gak akan ingkar janji. Allah sebaik-baik tempat bertransaksi. Asal kita punya iman yang harus diasah agar makan tinggi. Makanya benerin sholat tepat waktu, tahajjud-dhuha, tilawah, kurangi dosa dan belajar sedekah besar-besar.

Kita yakinnnya sama manusia atau sama Allah.

Kalau kita yakin sama manusia ya ujung ujungnya bayar DP 25 juta langsung dapat rumah atau mobil plus angsuran tahunan. ,Kita yakinnya sama manusia kalo bahwa mereka akan kasih mobil mobil atau rumah. Sekarang coba dibalik kasih DPnya sama Allah, transaksinya ke Allah, kira2 kita yakin gak kalo Allah bakal kasih?

Daripada jor-joran bayar DP dan angsuran, mending coba deh jor-joran bayar tuh uang yang jumlahnya gedhe ke jalan Allah, sedekah, kepada siapa ya terserah. Dan lihat, bagaimana rezeki dari Allah akan bekerja. Super amazing, ajaib, dan Allah itu bener-bener ada dan tidak ingkar akan janji-janjiNya. Pasti dibalas, berkualitas dan barangnya berkelas.

Jadi kesimpulannya yuk mulai transaksi sama Allah, mulai percaya sama Allah, beli impian sama Allah, beli mobil, rumah apapun juga sama Allah. Kalau kita beli dan bayar ke manusia, kita percaya. Maka ke Allah harusnya super percaya.

Kerja keraslah, dan sekali-kali atau berkali-kali, hasilnya kembalikan lagi kepada Allah yang ngasih. Dan lihat, keajaiban apa yang terjadi dan Allah beri. Insyaallah iman makin suci, bersih dan meninggi.

Dan kayak gini, gak mungkin kalau tilawah gak tiap hari, baca terjemah Qur'an juga terjadwal rutin harian. Kita akan tahu kalau Allah Pengusaha Bumi dan semuanya. Dan Allah punya janji dan bisa kita uji dan pasti TERBUKTI.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel