Kenapa Hutang Tak Kunjung Lunas?, Ini Jawabannya!

 


Sahabat mempunyai hutang?

Sudah berapa lama sahabat mempunyai hutang?

1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun atau bahkan lebih?

Ada yang sudah pontang panting kerja keras, semua dikorbankan demi untuk bisa segera menyelesaikan hutang sampai anak, istri dan orang tua semua diabaikan, fokusnya hanya bekerja, bekerja dan bekerja demi untuk bisa menyelesaikan hutang, tapi kenapa hutang belum juga lunas. 

Bukannya lunas yang ada justru hutang semakin besar dan membesar.

Pernah mengalami?

Coba sahabat tenangkan diri sejenak, berfikir jernih dan renungkan kisah Nabi Yunus a.s

Nabi Yunus a.s pernah dalam 3 kegelapan saat ditelan Ikan Paus, yaitu kegelapan dalam perut ikan paus, kegelapan bawah laut dan kegelapan malam. Coba banyangkan kita berada dalam posisi Nabi Yunus a.s.

Apa yang kita lakukan?

Masih bekerja keras menjari jalan keluar?

Atau mencari  kayu bakar dan menyalakan api agar si paus bersin dan kita bisa keluar dari dalam perut ikan seperti dalam dongeng ?

Atau melukai perut si paus agar dimuntahkan?

Ternyata hal yang dilakukan Nabi Yunus a.s bukan dengan bekerja keras melakukan segala hal diatas. Tapi Nabi Yunus a.s bertasbih seperti tertuang dalam QS Al Anbiyaa ayat 87:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."  (Q.S Al Anbiyaa ayat 87)

Ada 3 esensi penting dalam tasbih atau do'a Nabi Yunus a.s diatas

1. Lailaha illa Anta (Tidak ada Tuhan selain Engkau)

Esensi pertama yaitu pesan tauhid. Inilah kunci awal dalam menyelesaikan segala masalah kehidupan. Tanamkan keyakinan dalam diri bahwa tidak ada jalan keluar dari masalah kecuali datangnya dari pertolongan Allah. Sebesar apapun masalahnya pasti akan bisa terselesaikan dengan pertolongan Allah karena Tidak ada Tuhan Selain Allah. Banyak dari kita yang menyelesaikan masalah bergantung kepada kemampuan diri, kepada pertolongan orang lain bukan bergantung total kepada Allah. Lebih memilih terus berjualan padahan sudah adzan. Menunda kewajiban kepada Allah dan mengutamakan berikhtiar mencari solusi. Padahal Allah Tempat Bergantung. Allah Maha Memberi Rezeki. Allah Maha Memberi Pertolongan. 

2. Subhanaka (Maha Suci Engkau)

Esensi kedua yaitu mensucikan Allah. Mensucikan Allah dari segala kesalahan takdir, dari segala kesalahan ketetapan. Saat kita  punya masalah pasti kebanyakan kita menyalahkan Allah. Ya Allah kenapa Engkau memberikan masalah ini. Ya Allah kenapa Engkau mendatangkan penyakit ini. Ya Allah kenapa Engkau memberikan hutang ini. Ya Allah kenapa Engkau datangkan orang yang jahat. Padahal Allah tidak akan pernah salah. Maha Suci Allah dari salah Ketetapan. Maha Suci Allah dari salah takdir. Maha Suci Allah dari ketidakadilan. Maha Suci Allah dari kedzaliman. Cobalah belajar bursyukur. Masalah adalah ketetapan terbaik dari Allah. Masalah datang karena kesalahan diri bukan karena kesalahan ketetapan Allah. 

3. Inni kuntu minadhdhalimin (sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim)

Esensi ketiga yaitu masalah datang karena kesalahan diri sendiri. Bukan justru menyalahkan orang lain, menyalahkan keluarga, menyalahkan karyawan, menyalahkan patner bisnis, menyalahkan kompetitor apalagi menyalahkan Allah. Apa yang baik datangnya dari Allah dan apa yang buruk datangnya dari diri sendiri. Coba intropeksi diri mungkin selama ini masalah datang karena kita riba, kita menzalimi orang, kita banyak berbuat dosa, kita sering meninggalkan sholat, kita durhaka kepada orang tua.

Sekarang coba sahabat posisikan hutang sahabat seperti sedang berada dalam perut ikan paus. Bayangkan kita berada dalam tiga kegelapan. Kegelapan dikejar-kejar penagih hutang, kegelapan keluarga tidak harmonis dan kegelapan hilangnya mental dan keimanan. 

Saat kita berada di tiga kegelapan ini, hal pertama apa yang kita lakukan?

Apakah masih bergantung kepada ikhtiar diri, masih bergantung kepada bisnis, masih bergantung kepada omset, masih bergantung  kepada orang lain untuk menyelesaikan masalah bukan bergantung kepada Allah?

Apakah masih menyalahkan takdir dan ketetapan Allah?

Apakah masih menyalahkan orang lain atau menyalahkan keadaan?

Jika masih bergantung kepada selain Allah, masih belum mensucikan Allah dan belum menyalahkan diri sendiri maka sampai kapanpun hutang kita tidak akan pernah lunas.

Mulai sekarang dzikirkan, resapi dan amalkan tasbih dan do'a Nabi Yunus a.s diatas. Rasakan, resapi dan amalkan esensi kandungannya. Bukan sekedar dengan ucapan lisan belaka, namun sampai ke lubuk hati yang terdalam. Maka Allah akan mendatangkan solusi dari masalah yang tidak pernah kita duga Allah akan mendatangkan orang-orang yang tepat yang bisa membantu menyelesaikan masalah. Allah akan datangkan solusi bisnis yang tepat dan cepat menyelesaikan hutang.

Semoga bermanfaat

Salam SRM


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel