Larangan dan Hukuman Riba untuk Keseimbangan Kehidupan
Minggu, 25 Agustus 2019
Sahabat SRM, banyak mungkin dari sahabat yang bertanya-tanya, mengapa Allah melarang riba dan bahkan menghukum para pelaku riba?. Mengapa riba dilarang dan bahkan Allah akan memusnahkan dan memerangi riba?, Apa salahnya dengan riba?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, perlu diketahui bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi beserta seluruh kehidupan didalamnya dengan penuh keseimbangan dan Allah menurunkan aturan baik berupa perintah maupun larangan untuk menjaga keseimbangan, sebagaimana tertulis dalam surat Ar Rahman ayat 7-9.
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia menciptakan keseimbangan (7)\
Supaya kamu jangan merusak keseimbangan itu (8)
Dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu (9)
(Q.S. Ar Rahman : 7-9)
Saat ini banyak keseimbangan yang telah Allah ciptakan mulai dirusak. Bagaimana Allah telah membuat keseimbangan dalam hubungan sesama manusia dimana laki-laki menikah dengan laki-laki dan perempuan menikah dengan perempuan namun saat ini mulai dirusak dengan berbagai gerakan LGBT yang menghalalkan pernikahan sesama jenis. Bagaimana Allah telah menciptakan keseimbangan dalam ekonomi sehingga tercipta pasar ekonomi yang bebas dan adil namun saat ini telah dirusak oleh riba.
Allah Ta’ala menurunkan perintah dan laranganNya adalah agar manusia dapat menjalani kehidupan dengan penuh keseimbangan. Allah Ta’ala menurunkan larangan riba dan zina agar kehidupan manusia bisa seimbang. Demikian juga perintah yang lebih kecil, seperti perintah berpuasa untuk menyeimbangkan metabolisme, perintah membaca Al Quran untuk menyeimbangkan peredaran darah dan perintah sholat untuk menyeimbangkan polusi gelombang elektromagnetik ketika sujud karena ada tujuh anggota tubuh yang menyentuh bumi yang dapat mengeluarkan gelombang berlebih dan menyeimbangkan aliran darah ke otak.
Allah Maha Mengetahui segala hakikat kebaikan dan kemaslahan persoalan. Apa yang bermanfaat bagi hamba-hambaNya, maka Dia akan membolehkannya bagi mereka, dan apa yang membahayakan bagi mereka, maka Dia akan melarangnya bagi mereka, jadi Allah tahu apa yang baik akan diperintahkan dan apa yang buruk akan dilarang. Kasih sayang Allah kepada para hambaNya lebih besar daripada sayangnya seorang ibu kepada anak bayinya.
Dalam Q.S Ar Rahman ayat 7 dan 9, dijelaskan bahwa keseimbangan akan dirusak dan dikurangi oleh manusia. Kita diperintahkan untuk menjaga dan menegakkan keseimbangan itu. Tidak ada ada cara terbaik menjaga dan menegakkan keseimbangan selain dengan menjalankan perintah dan laranganNya melalui penerapan Islam secara kaffah. Kehidupan adalah proses menjalani keseimbangan.
Permasalah riba semakin hari semakin berat dan komplek. Masyarakat telah digiring untuk menggunakan riba sebagai cara hidup. Riba kini telah mengakar kuat dalam seluruh sendi masyarakat. Akhirnya riba telah menjadi sebuah sistem dan cara hidup yang memaksa dan menjebak masyarakat hingga tidak bisa menghindar dari riba. Kini seakan tidak ada solusi bagi masyarakat untuk menghindar dari riba. Allah telah menurunkan larangan untuk tidak melakukan riba, karena riba merupakan salah satu perbuatan keji yang jika dilanggar akan sangat merusak keseimbangan berbagai aspek kehidupan manusia karena memiliki dampak yang sangat besar mulai dampak individu, keluarga, masyarakat, negara dan dunia, merusak pasar bebas dan adil, meruntuhkan moralitas dan spiritualitas dan berbagai dampak lain. Inilah mengapa sampai Allah Ta’ala dan RasulNya menyatakan perang dengan riba.
Banyak masyarakat yang meminjam uang di bank atau rentenir karena tidak ada alternatif pinjaman lain, disisi lain banyak juga masyarakat yang kelebihan uang hingga mendepositkan uangnya di bank untuk mendapatkan keuntungan bunga dari perasan keringat darah masyarakat yang meminjamkan uang. Inilah contoh sederhana bagaimana ketidak seimbangan kehidupan yang terjadi akibat dari melanggar larangan riba yang jika terus dibiarkan akan menimbukan dampak buruk yang sangat besar.
Allahu A’lam.