Gayamu Tidak Dibawa Mati, Tapi Hutangmu Pasti Dibawa Mati

 


Hutang zaman sekarang seakan sudah menjadi bagian dari sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari gaya. Rasanya kurang lengkap kalo hutang tapi belum gaya. Semakin banyak hutang harus semakin bergaya.

Jelas inilah kelainan jiwa manusia abad ini (^-^)

Sudah hutang kok banyak gaya.

Ironis bukan, banyak orang yang bergaya, bermewah-mewahan, berfoya-foya diatas hutang. Mirisnya lagi hutang tapi masih bergaya kemana-mana, disebar di media sosial, tapi giliran ditagih justru ngeles seribu alasan.

Inilah dampak ketika hutang dilakukan hanya demi sekedar menjaga gengsi, demi terlihat sukses, terlihat berkelas dan ada sesuatu hal yang bisa dibanggakan.

Gayamu tidak dibawa mati, tapi hutangmu pasti dibawa mati

Jangan paksakan diri banyak gaya apalagi saat hutang. Banyak gaya saat berhutang adalah jalan menuju kebencian banyak orang. Bukannya didekati teman yang baik, justru semakin dijauhi teman. Ini menyebabkan hutang semakin susah lunas karena banyak pintu rezeki kita yang hilang.

Saat kita memutuskan untuk banyak gaya justru akan membuat kita semakin mencintai dunia. Percuma bergaya, tapi akhirnya hidup menderita. Lebih memilih sibuk mempercantik gaya hidup, sementara hidupnya penuh dengan tekanan. Padahal jelas, gaya hidup akan membunuhmu secara perlahan. Siang dan malam akan terus dihantui dengan cicilan.

Gaji 3 juta. Cicilan 2,5 juta. Sisa 500 ribu.

Karena gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya terpaksa ngutang lagi. Nambah lagi deh hutangnya.

Terus aja gitu... sampai mati. Ingat makin hari ajal makin dekat.

Stop banyak gaya, STOP bermegah-megahan.

Bermegah-megahan hanya akan melalilakan kita.

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).”                 (Q.S At-Takatsur : 1-8).

Penghasilan berapapun akan cukup untuk hidup, tapi tak akan pernah cukup untuk gaya hidup

Lebih baik hiduplah sederhana dan terimalah apa adanya daripada dibuat-buat, entar 'ada apanya' (^^)

Jangan malu hidup sederhana, malulah ketika banyak gaya padahal hutang dimana-mana

Hidup sederhana akan membuat kita jauh lebih hemat dan produktif. Uang yang awalnya untuk gaya hidup bisa kita hemat untuk hal yang lebih produktif, untuk banyar hutang, modal atau sedekah

Sederhanalah dalam hidup dan boroslah dalam sedekah

Hidup sederhana itu membawa ketenangan. Sederhana akan membuat diri tidak sombong, tidak iri dengan siapun, senantiasa merasa cukup dan senantiasa mudah bersyukur. Tetangga mau beli kemewahan apapun, tetap bisa sederhana dengan membeli hanya yang dibutuhkan.

Hidup sederhana adalah sebuah mindset untuk hidup lebih bersahaja

 




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel